Saturday, 9 January 2016

Jawaban Ampuh untuk Menghadapi 5 Pertanyaan Saat Wawancara Kerja

Ketika kamu berada di luar wilayah pendidikan di kampus, dan memulai mencari kerja, tentunya akan menghadapi kondisi dimana biasanya terdapat bagian wawancara dalam sesi perekrutan pekerjaan yang diinginkan. Bergantung pada kondisi masing-masing individu, wawancara tersebut terkadang digunakan untuk mendapatkan pekerjaan waktu penuh waktu (full time), paruh waktu (part time), dan bahkan pekerjaan posisi sebagai karyawan mahasiswa. Terlepas dari hal itu, mempersiapkan diri untuk wawancara sangat penting, sehingga kamu tidak akan mempermalukan diri sendiri di depan pengujimu. Jika performamu memalukan, maka bisa jadi kamu akan menjadi sangat menyesal dan kehilangan bagian pekerjaan yang diinginkan.Wawancara merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam seleksi perekrutan pekerjaan dan diterimananya seseorang dalam pekerjaan tersebut.
 
Sebenarnya, ada banyak sekali sumber dari dunia maya yang dapat membantu kamu dalam mempersiapkan wawancara, akan tetapi tulisan-tulisan itu lebih dikhususkan untuk mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin didengar, yang biasanya disertai dengan tips secara umum juga. Cara terbaik untuk mempersiapkan pertanyaan adalah dengan berlatih, baik melalui wawancara tiruan maupun nyata.

Wawancara tidak harus dilakukan saat akan melamar pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi saja. Ada baiknya jika kamu berlatih dan juga perlu dilatih sejak dini. Untuk itu, pelajarilah pertanyaan-pertanyaan berikut yang dapat kamu praktekkan sendiri sebagai gambaran dalam wawancara yang mungkin akan didapatkan suatu saat nanti.
 

1. Mengapa Anda melamar pekerjaan pada posisi ini?

Pertanyaan ini biasanya akan menjadi pertanyaan awal dalam sebuah wawancara dan kamu tidak boleh terlalu sulit dan berbelit-belit untuk menjawabnya. kamu tentunya memiliki alasan-alasan untuk melamar pekerjaan itu serta menyediakan waktu untuk menghadiri wawancara. Jangan katakan “Saya butuh uang”, atau juga jawaban yang sepadan, meskipun alasan itu adalah alasan sebagian besar pelamar pekerjaan. Kesempatan ini dapat menjadi sebuah peluang bagi kamu untuk menceritakan tentang diri serta pengalaman personalmu, yang tentunya berhubungan dan masuk akal untuk membantu sesuai dengan pekerjaan tersebut. 

Contoh jawaban wawancara yang jelek yaitu: “Saya melamar pekerjaan ini karena Saya baru saja lulus kuliah dan membutuhkan pekerjaan agar dapat menghasilkan uang.”

Jawaban yang bagus: “Setelah Saya melihat lowongan dalam postingan online dan sedikit meneliti mengenai perusahaan Anda, Saya menyukainya dan merasa cocok bila bekerja di sini serta dalam posisi ini. Saya telah melakukan bisnis dengan grup ini secara pribadi sebelumnya dan senang untuk membantu pelanggan lain, sebab Saya tahu apa yang banyak mereka cari. Keluarga Saya dibesarkan dalam produk anda, maka inilah tempat yang Saya rasa tepat untuk Saya.”

2. Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan lama Anda?

Barangkali kamu tidak mempunyai pekerjaan terakhir, tetapi dalam konteks ini kamu akan diminta untuk memikirkan pekerjaan paruh waktu atau pengalaman tertentu di sekolah mengenai sesuatu yang berhubungan dengan pertanyaan. Walaupun tentu Kamu ingin mengatakan sebuah kejujuran, tetapi seringkali tidak akan benar-benar terbuka dalam menceritakan mengapa meninggalkannya.

Jawaban yang buruk: “Saya dipecat karena (alasan) atau “Saya tidak menyukainya, jadi Saya berhenti dari pekerjaan lama Saya.”

Jawaban yang bagus: “Itu bukan pekerjaan yang sesuai bagi Saya pada saat itu, walaupun Saya menikmatinya. Dan sekarang sudah waktunya bagi Saya untuk mencoba sesuatu yang lain dan memperluas jaringan dan pengalaman Saya. Saya sedang mencari-cari pekerjaan dalam jangka waktu yang cukup panjang untuk sekarang dan masa-masa yang akan datang.”

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan terbesar Anda?

Pewawancara akan membahasakan pertanyaan tersebut secara berbeda, dan pewawancara yang baik tidak akan pernah menanyakan hal ini sama sekali. Namun, kamu harus  siap dengan beberapa kelebihan yang benar-benar kamu kuasai, sesuatu yang berhubungan dengan posisi yang sedang kamu incar, kekuranganmu yang bisa berubah menjadi kelebihan, atau memiliki kisah positif di belakangnya.

Jawaban yang buruk misalnya: “Saya seorang pembicara dan perencana yang kuat, tetapi Saya tidak bisa datang tepat waktu.”

Sedangkan jawaban yang bagus: “Saya merasa bahwa Saya terampil dalam aspek manajemen waktu, penjadwalan, dan mengatur hidup Saya untuk tetap fokus pada tugas yang diberikan pada Saya. Saya bisa meningkatkan diri dengan menyerahkan lebih banyak tugas dan mengawasi orang lain.

4. Jelaskan saat ketika Anda...?

Pertanyaan ini dapat diikuti dengan "harus menyelesaikan konflik," "bekerja dengan baik dalam sebuah tim," atau banyak skenario lain yang mungkin terjadi. Sekali lagi, ini adalah kesempatan bagi kamu untuk menambahkan elemen pribadimu pada pewawancara dan bercerita sesuatu padanya. Jangan terlalu lama untuk menceritakan mengenai sesuatu atau membuat terlihat seperti kamu hanya mengarang-ngarangnya saja. 

Jawaban yang buruk: "Saya ... eh ... menyelesaikan konflik ketika masih di sekolah dan bekerja pada sebuah proyek kelompok untuk mendapatkan A." 

Jawaban yang bagus: "Semester lalu, Saya berada di dalam kelompok yang sulit untuk mengatur kelas yang Saya tempati dan kami harus menyelesaikan perbedaan dan konflik satu dengan lainnya supaya bisa menyelesaikan tugas. Saya membantu menengahi konflik tersebut guna menyatukan setiap anggota kelompok dan kami datang melalui kelas dan memperoleh nilai A dalam penugasan. "

5. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda? 

Pewawancara seringkali ingin agar kamu melakukan pekerjaan mereka untuk mereka dan menanyakan padamu mengapa mereka harus memilihmu untuk posisi dalam perusahaan atau organisasi mereka. Ketika mereka menekankan "Kamu" dalam pertanyaan, maka ini adalah isyarat bahwa kamu harus unjuk gigi. Bayangkanlah seolah-olah dirimu adalah produk yang berada di rak dengan setiap calon lain melamar pada posisi yang serupa sepertimu. Jual dirimu sebagaimana produk tersebut, menyoroti apa yang dapat kamu bawa ke atas meja, pengalaman unik yang pernah Kamu jalani, dan lain sebagainya. 

Jawaban yang buruk: "Saya berpengalaman, Saya mengetahui perusahaan Anda, dan Saya bisa menjadi pekerja keras jika diberi kesempatan." 

Jawaban yang bagus: "Saya memiliki pengalaman dengan [perusahaan A] dan [organisasi B]. Saya berhasil membuat [ini] dan [itu] dan Saya telah melakukan penelitian dan bekerja dengan perusahaan anda selama beberapa tahun terakhir. Saya berharap untuk melanjutkan sejarah panjang Saya dengan perusahaan Anda dan berharap untuk diberi kesempatan guna membuktikan kepada Anda bahwa Saya merupakan orang yang tepat untuk menempati posisi itu. "

Perlu diingat bahwa pertanyaan-pertanyaan di atas adalah pertanyaan umum untuk setiap situasi wawancara. Berdasarkan bidang pekerjaan apa saja yang akan kamu tuju, barangkali pertanyaannya bisa lebih atau malah kurang spesifik dari itu, dan kamu harus mempersiapkan diri untuk pertanyaan berbasis karir tertentu dan pengetahuan yang berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan yang berpotensi muncul juga. 

Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah berlatih. Sebaiknya kamu pergi ke pusat karir dan mencoba untuk mengatur wawancara tiruan, memiliki beberapa teman yang dapat mewawancarai atau bahkan berbicara padamu mengenai hal yang sudah kamu ketahui dengan baik secara profesional, untuk melihat apa yang akan mereka tanyai jika mereka mewawancaraimu.

Demikian beberapa pertanyaan dan contoh-contoh jawaban dalam sebuah wawancara. Semoga tulisan ini dapat membantu kamu yang ingin menduduki jabatan tertentu dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Selamat berlatih dan mencoba!

0 comments: