Ketika kamu berada di luar wilayah pendidikan di kampus, dan memulai
mencari kerja, tentunya akan menghadapi kondisi dimana biasanya terdapat
bagian wawancara dalam sesi perekrutan pekerjaan yang diinginkan.
Bergantung pada kondisi masing-masing individu, wawancara tersebut
terkadang digunakan untuk mendapatkan pekerjaan waktu penuh waktu (full
time), paruh waktu (part time), dan bahkan pekerjaan posisi sebagai
karyawan mahasiswa. Terlepas dari hal itu, mempersiapkan diri untuk
wawancara sangat penting, sehingga kamu tidak akan mempermalukan diri
sendiri di depan pengujimu. Jika performamu memalukan, maka bisa jadi
kamu akan menjadi sangat menyesal dan kehilangan bagian pekerjaan yang
diinginkan.Wawancara merupakan salah satu bagian yang sangat penting
dalam seleksi perekrutan pekerjaan dan diterimananya seseorang dalam
pekerjaan tersebut.
Sebenarnya, ada banyak sekali sumber dari dunia maya yang dapat membantu
kamu dalam mempersiapkan wawancara, akan tetapi tulisan-tulisan itu
lebih dikhususkan untuk mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
didengar, yang biasanya disertai dengan tips secara umum juga. Cara
terbaik untuk mempersiapkan pertanyaan adalah dengan berlatih, baik
melalui wawancara tiruan maupun nyata.
Wawancara tidak harus dilakukan saat akan melamar pekerjaan setelah
lulus dari perguruan tinggi saja. Ada baiknya jika kamu berlatih dan
juga perlu dilatih sejak dini. Untuk itu, pelajarilah
pertanyaan-pertanyaan berikut yang dapat kamu praktekkan sendiri sebagai
gambaran dalam wawancara yang mungkin akan didapatkan suatu saat
nanti.
1. Mengapa Anda melamar pekerjaan pada posisi ini?
Pertanyaan ini biasanya akan menjadi pertanyaan awal dalam sebuah
wawancara dan kamu tidak boleh terlalu sulit dan berbelit-belit untuk
menjawabnya. kamu tentunya memiliki alasan-alasan untuk melamar
pekerjaan itu serta menyediakan waktu untuk menghadiri wawancara. Jangan
katakan “Saya butuh uang”, atau juga jawaban yang sepadan, meskipun
alasan itu adalah alasan sebagian besar pelamar pekerjaan. Kesempatan
ini dapat menjadi sebuah peluang bagi kamu untuk menceritakan tentang
diri serta pengalaman personalmu, yang tentunya berhubungan dan masuk
akal untuk membantu sesuai dengan pekerjaan tersebut.
Contoh jawaban wawancara yang jelek yaitu: “Saya melamar pekerjaan ini
karena Saya baru saja lulus kuliah dan membutuhkan pekerjaan agar dapat
menghasilkan uang.”
Jawaban yang bagus: “Setelah Saya melihat lowongan dalam postingan
online dan sedikit meneliti mengenai perusahaan Anda, Saya menyukainya
dan merasa cocok bila bekerja di sini serta dalam posisi ini. Saya telah
melakukan bisnis dengan grup ini secara pribadi sebelumnya dan senang
untuk membantu pelanggan lain, sebab Saya tahu apa yang banyak mereka
cari. Keluarga Saya dibesarkan dalam produk anda, maka inilah tempat
yang Saya rasa tepat untuk Saya.”
2. Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan lama Anda?
Barangkali kamu tidak mempunyai pekerjaan terakhir, tetapi dalam konteks
ini kamu akan diminta untuk memikirkan pekerjaan paruh waktu atau
pengalaman tertentu di sekolah mengenai sesuatu yang berhubungan dengan
pertanyaan. Walaupun tentu Kamu ingin mengatakan sebuah kejujuran,
tetapi seringkali tidak akan benar-benar terbuka dalam menceritakan
mengapa meninggalkannya.
Jawaban yang buruk: “Saya dipecat karena (alasan) atau “Saya tidak menyukainya, jadi Saya berhenti dari pekerjaan lama Saya.”
Jawaban yang bagus: “Itu bukan pekerjaan yang sesuai bagi Saya pada saat
itu, walaupun Saya menikmatinya. Dan sekarang sudah waktunya bagi Saya
untuk mencoba sesuatu yang lain dan memperluas jaringan dan pengalaman
Saya. Saya sedang mencari-cari pekerjaan dalam jangka waktu yang cukup
panjang untuk sekarang dan masa-masa yang akan datang.”
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan terbesar Anda?
Pewawancara akan membahasakan pertanyaan tersebut secara berbeda, dan
pewawancara yang baik tidak akan pernah menanyakan hal ini sama sekali.
Namun, kamu harus siap dengan beberapa kelebihan yang benar-benar kamu
kuasai, sesuatu yang berhubungan dengan posisi yang sedang kamu incar,
kekuranganmu yang bisa berubah menjadi kelebihan, atau memiliki kisah
positif di belakangnya.
Jawaban yang buruk misalnya: “Saya seorang pembicara dan perencana yang kuat, tetapi Saya tidak bisa datang tepat waktu.”
Sedangkan jawaban yang bagus: “Saya merasa bahwa Saya terampil dalam
aspek manajemen waktu, penjadwalan, dan mengatur hidup Saya untuk tetap
fokus pada tugas yang diberikan pada Saya. Saya bisa meningkatkan diri
dengan menyerahkan lebih banyak tugas dan mengawasi orang lain.
4. Jelaskan saat ketika Anda...?
Pertanyaan ini dapat diikuti dengan "harus menyelesaikan konflik,"
"bekerja dengan baik dalam sebuah tim," atau banyak skenario lain yang
mungkin terjadi. Sekali lagi, ini adalah kesempatan bagi kamu untuk
menambahkan elemen pribadimu pada pewawancara dan bercerita sesuatu
padanya. Jangan terlalu lama untuk menceritakan mengenai sesuatu atau
membuat terlihat seperti kamu hanya mengarang-ngarangnya saja.
Jawaban yang buruk: "Saya ... eh ... menyelesaikan konflik ketika masih
di sekolah dan bekerja pada sebuah proyek kelompok untuk mendapatkan
A."
Jawaban yang bagus: "Semester lalu, Saya berada di dalam kelompok yang
sulit untuk mengatur kelas yang Saya tempati dan kami harus
menyelesaikan perbedaan dan konflik satu dengan lainnya supaya bisa
menyelesaikan tugas. Saya membantu menengahi konflik tersebut guna
menyatukan setiap anggota kelompok dan kami datang melalui kelas dan
memperoleh nilai A dalam penugasan. "
5. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Pewawancara seringkali ingin agar kamu melakukan pekerjaan mereka untuk
mereka dan menanyakan padamu mengapa mereka harus memilihmu untuk posisi
dalam perusahaan atau organisasi mereka. Ketika mereka menekankan
"Kamu" dalam pertanyaan, maka ini adalah isyarat bahwa kamu harus unjuk
gigi. Bayangkanlah seolah-olah dirimu adalah produk yang berada di rak
dengan setiap calon lain melamar pada posisi yang serupa sepertimu. Jual
dirimu sebagaimana produk tersebut, menyoroti apa yang dapat kamu bawa
ke atas meja, pengalaman unik yang pernah Kamu jalani, dan lain
sebagainya.
Jawaban yang buruk: "Saya berpengalaman, Saya mengetahui perusahaan
Anda, dan Saya bisa menjadi pekerja keras jika diberi kesempatan."
Jawaban yang bagus: "Saya memiliki pengalaman dengan [perusahaan A] dan
[organisasi B]. Saya berhasil membuat [ini] dan [itu] dan Saya telah
melakukan penelitian dan bekerja dengan perusahaan anda selama beberapa
tahun terakhir. Saya berharap untuk melanjutkan sejarah panjang Saya
dengan perusahaan Anda dan berharap untuk diberi kesempatan guna
membuktikan kepada Anda bahwa Saya merupakan orang yang tepat untuk
menempati posisi itu. "
Perlu diingat bahwa pertanyaan-pertanyaan di atas adalah pertanyaan umum
untuk setiap situasi wawancara. Berdasarkan bidang pekerjaan apa saja
yang akan kamu tuju, barangkali pertanyaannya bisa lebih atau malah
kurang spesifik dari itu, dan kamu harus mempersiapkan diri untuk
pertanyaan berbasis karir tertentu dan pengetahuan yang berkenaan dengan
pertanyaan-pertanyaan yang berpotensi muncul juga.
Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah berlatih. Sebaiknya kamu pergi ke
pusat karir dan mencoba untuk mengatur wawancara tiruan, memiliki
beberapa teman yang dapat mewawancarai atau bahkan berbicara padamu
mengenai hal yang sudah kamu ketahui dengan baik secara profesional,
untuk melihat apa yang akan mereka tanyai jika mereka mewawancaraimu.
Demikian beberapa pertanyaan dan contoh-contoh jawaban dalam sebuah
wawancara. Semoga tulisan ini dapat membantu kamu yang ingin menduduki
jabatan tertentu dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Selamat
berlatih dan mencoba!
0 comments:
Post a Comment